Sabtu, 29 September 2018

Hater Harap Tenang! Mobil Esemka Akan Diluncurkan Oktober 2018, Januari 2019 Akan Diekspor ke Bangladesh

Beritaterheboh.com - Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut mobil Esemka yang pernah dirintis Joko Widodo atau Jokowi akan diluncurkan pada Oktober mendatang. "Bulan Oktober nanti akan diluncurkan mobil nasional bernama Esemka, yang dulu pernah dirintis oleh Pak Jokowi. Akan diproduksi besar-besaran," kata Ma'ruf Amin di Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), Jember, Kamis, 27 September 2018.

Pernyataan tersebut dilontarkan Ma'ruf Amin ketika memberikan tausiah di hadapan ratusan santri dan ulama Nahdlatul Ulama. "Nanti ke depan ada harapan tumbuh mobil nasional Nuris jadi tidak mustahil. Semua usaha juga dimulai dari kecil," katanya disambut tepuk tangan meriah ratusan orang yang hadir dalam acara silaturahmi itu.


Ma’ruf Amin juga mengatakan, baru-baru ini ia berbincang dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad untuk mengembangkan mobil Asian. "Dan kita bikin pasar Asia sebagai pasar yang dominan dikuasai, tidak tergantung pihak luar. Apalagi kalau bisa mengekspor ke luar," ujarnya.


Karena itu, kata dia, sumber daya manusia atau human capital dan human resource yang berkualitas perlu disiapkan sehingga bisa berkompetisi dan memiliki daya saing serta fighting spirit tinggi.

Ia menambahkan, membangun pasar Asia dapat menciptakan kemakmuran. "Bagaimana membuat mobil Asian, yang bahannya ada yang dibikin di Indonesia, di Malaysia, atau di Vietnam. Kemudian kita pasarkan bersama, baik di lingkungan Asian atau di lingkungan dunia," ujarnya. Dengan terwujudnya model kerja sama seperti itu, Ma'ruf meyakini masa depan yang sangat cerah bagi Indonesia.


Sebelumnya, inisiator mobil Esemka, Sukiyat, mengaku heran dengan masih adanya sebagian pihak yang berusaha menjatuhkan Jokowi dengan terus bertanya soal kelanjutan mobil Esemka.

“Jawaban untuk mobil Esemka itu, ya, Mahesa. Kok, Pak Jokowi dionyo-onyo (dicemooh) terus, ‘Mana Esemka, mana Esemka?’ Ya, Pak Jokowi enggak tahu,“ ujar Sukiyat setelah dijenguk Jokowi di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, Jumat, 14 September 2018.


Sukiyat menuturkan, untuk membuat dan memproduksi mobil butuh banyak tahapan dan ada proses jatuh bangun. Produksi tentu juga perlu melihat peluang atau momentum pasar sehingga hasilnya tak sia-sia.

"Esemka itu kan sudah lewat momentumnya, sekarang (proyek) lanjutannya dari Esemka yang nyata ya mobil Mahesa ini, yang Januari 2019 sudah diproduksi massal dan diekspor juga ke Bangladesh," ujar Sukiyat usai dijenguk Presiden Jokowi di RS Bethesda, Jumat 14 September 2018.

Mahesa memiliki nama resmi Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) dan sempat mejeng di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS 2018). Mobil ini mulai Januari 2019 akan diproduksi sebanyak 25 ribu unit oleh PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI), perusahaan yang didirikan Sukiyat. Sukiyat menjabat sebagai presiden komisaris di perusahaan yang join dengan PT. Astra International Tbk itu.

Mahesa memiliki nama resmi Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) dan sempat mejeng dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018. Mahesa merupakan terjemahan dari proyek panjang Esemka yang dikenalkan Jokowi saat masih menjadi Wali Kota Solo.


Sukiyat menuturkan, kelahiran Mahesa juga mengalami proses hampir sama dengan Esemka. Harus melalui berbagai ujicoba dan prototype, sebelum akhirnya dipatenkan untuk dilepas ke pasar. Ada tiga kali prototype sebelum akhirnya Mahesa resmi diproduksi. "Jadi bikin mobil itu enggak kayak bikin anak," ujarnya.

Saat dijenguk Jokowi itu, bukan presiden yang malah prihatin. Melainkan Sukiyat yang kasihan kepada Jokowi karena sering dihujat dan caci jika dikaitkan Esemka. "Makanya saya sangat total dan serius merampungkan mobil Mahesa ini, dan Pak Jokowi tak ikut campur," ujarnya.

Sukiyat menuturkan, Mahesa ini diproyeksi untuk menyasar pasar masyarakat pedesaan. Dibanderol dengan harga dasar Rp 70 juta. Mahesa ini bisa dipasangi sejumlah alat pertanian sesuai kebutuhan dengan harga bervariasi. "Harapan saya mobil ini bisa meningkatkan produktivitas masyarakat di desa dan menekan urbanisasi," ujarnya.

Mulai Januari 2019, mobil ini akan diproduksi 25 ribu unit oleh PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI), perusahaan yang didirikan Sukiyat. Sukiyat menjabat presiden komisaris di perusahaan yang join dengan PT Astra International Tbk itu.(Tempo.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar