Kami berpengalaman bergerak di bidang jasa Birthday Party,menyediakan semua keperluan ULANG TAHUN: MC,BADUT,Sulap,Dekorasi Balon,Dekorasi 3D,Cetak Undangan,Souvenir,Orgen Tunggal,Akrobat,dll. manerima pembuatan BADUT Maskot/BADUT Karakter.kami siap melayani panggilan luar kota. Info lengkap hubungi kami: no hp 085728311334 alamat: Pedan, Klaten, Jawa Tengah
Senin, 01 Oktober 2018
HRS Keturunan Nabi ke-38 Ternyata Hoax, Website Dakwah Media Minta Maaf
Beritaterheboh.com - Sebuah website Dakwah Media.co meminta maaf secara terbuka karena telah membuat berita hoax berjudul “Kerajaan Arab Saudi Tetapkan Habib Rizieq sebagai Keturunan ke-38 Rasulullah”.
Berita yang tidak memiliki sumber tersebut mengabarkan bahwa Raja Salman melalui juru bicaranya telah menetapkan Habib Rizieq sebagai keturunan Nabi Muhammad ke-38, akan tetapi tidak ada satupun narasumber atau sumber di dalm berita tersebut yang membenarkan informasi yang disampaikan.
Beberapa hari kemudian, tepatnya 26 Januari 2018, mediadakwah.co meminta maaf dan menyatakan bahwa berita yang mereka muat tersebut adalah hoax, setelah terdapat protes dan masukan netizen atas berita hoax yang mereka buat.
Dalam tulisan klarifikasi tersebut, mediadakwah.co mengaku merujuk kepada tiga berita media nasional, yaitu jppn berjudul “Habib Rizieq Keturunan Nabi, Hidup Terjamin di Arab Saudi”.
Berita ini diturunkan pada 10 Oktober 2017 pukul 20.50 WIB memuat komentar Eggy Sudjana, pengacara Habib Rizieq. Dalam berita tersebut, Eggy mengklaim bahwa selama Rizieq tinggal di Arab Saudi tidak pernah kekurangan, karena dia adalah keturunan Rasulullah.
“Dia sudah dinyatakan oleh pemerintah Saudi sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW. Menurut pemerintah sana (Saudi) kalau garis keturunannya sampai ke Rasul maka akan dijamin semuanya,” kata Eggi pada Selasa 10 Oktober 2017.
Selain jppn, klaim Eggy Sudjana ini juga dikutip secara bulat oleh media rmol.com dan republika.co.id pada hari yang sama, hanya berbeda jam pemuatan berita.
Sayangnya ketiga berita tersebut sama sekali tidak memiliki konfirmasi dari pihak Kerajaan Arab Saudi atau minimal dari Kedubes Arab Saudi di RI.
Nasi telah menjadi bubur, berita palsu telah dikonsumsi puluhan ribu orang, mudah-mudahan ini menjadi pelajaran yang baik.(*)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar