Minggu, 30 September 2018

Viral Video Politik Uang Tim PraboSan, Bagi Beras 5Kg Bayar 2Ribu, Petani Ini Beri Komentar Pedas!

Beritaterheboh.com - Masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 telah dimulai. Kita harus mulai waspada terhadap segala jenis pelanggaran Pemilu yang dilakukan oleh tim pemenangan pasangan calon di sekitar kita. 

Pada masa kampanye saat ini, pelanggaran Pemilu seperti politik uang, menjadi ancaman yang nyata bagi kelangsungan sistem demokrasi yang sehat. Sebab, suara untuk pemerintahan lima tahun ke depan cukup ditukarkan dengan beberapa lembar uang dan beberapa kantong barang, tanpa memperhatikan kualitas calon yang hendak dipilih.

Hal itu, misalnya, seperti yang diperagakan oleh tim pemenangan Prabowo-Sandi dalam sebuah video pendek yang beredar luas di masyarakat. Terlihat di sana seorang Ibu-Ibu menjual beras dengan harga yang sangat murah, yakni Rp. 2.000/kantong.

Penjualan dengan harga segitu, tentu, tak mungkin tanpa maksud tertentu. Tak masuk logika bisnis bila beras seharga Rp. 60 ribuan, kemudian hanya dijual dengan harga 2 ribu rupiah per kantong. Itu diakuinya sebagai pembagian beras dari Prabowo-Sandi untuk menggalang suara emak-emak.

Tak hanya itu, pembagian beras itu juga disertai dengan pemberian stiker Prabowo-Sandi untuk Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024. Stiker ini ditempelkan di rumah-rumah warga.

Kasus seperti itu bisa dikatakan sebagai model politik uang, karena memberikan sejumlah uang atau barang kepada masyarakat disertai ajakan untuk memilih kandidat atau calon tertentu. Praktik politik uang biasanya dilakukan dengan cara pemberian berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk kemenangan calon tertentu.

Pembagian atau penjualan beras dengan harga yang sangat murah itu telah menyalahi aturan yang berlaku sesuai UU No. 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. Praktik politik uang dalam UU tersebut menyatakan bahwa baik pemberi maupun penerima 'uang politik' sama-sama bisa kena jerat pidana berupa hukuman penjara.

Kemudian, kegiatan tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya diskualifikasi pada paslon yang bersangkutan, sehingga masyarakat agar betindak waspada terhadap kegiatan tersebut.

Kita harus waspada untuk menjaga lingkungan sekitar dari adanya praktik politik uang tersebut. Kemudian, apabila masyarakat mengetahui tindakan tersebut agar segera melaporkan kepada Bawaslu ataupun kepolisian.

Munculnya video dari masyarakat itu menunjukkan dengan jelas bahwa pasangan Prabowo-Sandi yang haus kekuasaan itu telah menghalalkan segala cara demi memenangkan kontestasi politik pada Pilpres 2019. Mereka dengan terang-terangan berkampanye melalui video amatir, dimana di dalamnya mempraktikkan politik uang di masyarakat.

Kita berharap pihak Kepolisian ataupun Bawaslu segera menanggapi insiden pelanggaran Pemilu ini. Sebab, kita ingin Pemilu pada 2019 nanti bisa berjalan dengan aman, damai, lancar dan tanpa pelanggaran yang merusak pesta demokrasi ini.

Respon netizen rata-rata mengecam beras murah tersebut karena yang ada bikin petani melarat
. .
. .
. .
. .
. .
. .Saya sebagai petani tidak akan pilih selain pak @jokowi .
Bayangin aja kl beras sampe konsumen dgn harga Rp. 2000,- dpt lbih dr sekilo, trs dr petani brp hrganya? Emng petani bs mnghasilkan beras dgn hanya baca mantra? Biaya produksi mahal kampretttt...

 (https://www.kompasiana.com/sejarahkelam1666/5bb0cef5c112fe5b1e666892/beredar-video-tim-prabowo-sandi-praktikkan-politik-uang-dengan-bagi-bagi-sembako-ke-e)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar